1. Akumulator Kandung Kemih:
Konstruksi:
Akumulator kandung kemih terdiri dari bejana tekan dengan kandung kemih fleksibel di dalamnya. Kandung kemih memisahkan cairan hidrolik dari gas.
Kandung kemih biasanya terbuat dari bahan elastomer yang dapat berubah bentuk dan mengakomodasi perubahan volume.
Operasi:
Ketika cairan hidrolik dipompa ke akumulator, kandung kemih memampatkan gas, menyimpan energi hidrolik.
Selama pengoperasian sistem, fluida hidrolik bertekanan dilepaskan, dan gas terkompresi mengembang, menyalurkan energi yang tersimpan ke sistem hidrolik.
Aplikasi:
Umumnya digunakan pada peralatan bergerak, mesin industri, dan sistem hidrolik yang mengutamakan desain kompak dan bobot ringan.
2. Akumulator Piston:
Konstruksi:
Akumulator piston terdiri dari bejana bertekanan dengan piston bergerak yang memisahkan cairan hidrolik dari gas.
Piston biasanya dilengkapi dengan segel untuk mencegah kebocoran cairan dan gas.
Operasi:
Saat cairan hidrolik dipompa ke akumulator, ia menggerakkan piston melawan gas, mengompresinya, dan menyimpan energi.
Selama pengoperasian sistem, cairan hidrolik bertekanan dilepaskan, dan gas terkompresi mengembang, memberikan energi ke sistem hidrolik.
Aplikasi:
Digunakan dalam berbagai aplikasi industri, terutama bila diperlukan volume energi tersimpan yang lebih besar. Mereka cocok untuk mesin dan sistem tugas berat dengan kebutuhan energi yang lebih tinggi.
Fungsi dan Manfaat Akumulator Hidrolik :
Penyimpanan Energi:
Akumulator hidrolik menyimpan energi selama periode permintaan rendah dan melepaskannya ketika permintaan tinggi. Hal ini membantu memperlancar fluktuasi kebutuhan daya, meningkatkan efisiensi sistem.
Penyerapan Guncangan:
Akumulator dapat menyerap dan meredam guncangan hidrolik dan lonjakan tekanan dalam sistem, melindungi komponen dari kerusakan dan mengurangi kebisingan.
Sumber Listrik Darurat:
Jika terjadi pemadaman listrik atau pompa mati, akumulator dapat bertindak sebagai sumber listrik darurat, menyediakan energi hidrolik untuk menjalankan fungsi penting atau mematikan peralatan dengan aman.
Peredam Pulsasi:
Sistem hidrolik sering kali menghasilkan denyut atau getaran. Akumulator membantu meredam denyut ini, memastikan pengoperasian lebih lancar dan mengurangi keausan pada komponen sistem.
Pemeliharaan Tekanan:
Akumulator dapat membantu menjaga tekanan sistem dengan mengkompensasi perubahan volume fluida akibat variasi suhu atau kebocoran fluida.
Peningkatan Efisiensi:
Dengan mengurangi kebutuhan pengoperasian pompa hidrolik secara terus-menerus, akumulator dapat berkontribusi terhadap penghematan energi dan meningkatkan efisiensi sistem secara keseluruhan.


